Minggu, 27 Oktober 2013

JAGALAH ANAK-ANAK KITA


‘Pandangan mata’ ternyata bukan perkara remeh. Darinya, bisa muncul berbagai macam bahaya atau kejelekan bagi yang dipandang. Sekilas memang tak masuk akal, namun banyak kenyataan menunjukkan sebaliknya.
Si kecil tumbuh begitu lincah dan menggemaskan. Duhai, tak ada yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada Rabb seluruh alam! Betapa bahagia rasanya memandang dan menikmati segala tingkah dan celotehnya.
Tak jarang komentar kekaguman berdatangan dari setiap mata yang memandang. Namun ungkapan semacam itu terkadang dianggap tabu, hingga ayah atau ibu biasanya segera menyergah, “Jangan dipuji, nanti jadi sakit lho!” atau pun dengan tanggapan-tanggapan semacam.
Terkadang pula terjadi, ayah dan ibu dibuat bingung karena buah hati mereka jatuh sakit, rewel, atau turun berat badannya tanpa sebab yang pasti. Pengobatan di dokter ahli sekalipun seakan tak membawa hasil.
Ada apa sebenarnya di balik pujian? Benarkah pujian dapat menyebabkan si buah hati jadi celaka? Ataukah ada faktor lainnya? Haruskah kita mempercayai sesuatu yang rasanya sulit dicerna oleh akal itu?
Sesungguhnya semua itu bukan semata akibat dari pujian yang terlontar, akan tetapi berawal dari pandangan. Pandangan mata seseorang dapat berpengaruh buruk pada diri orang yang dipandang, baik pandangan mata itu menatap dengan kedengkian atau pun kekaguman. Allah  telah menyebutkan tentang adanya pengaruh pandangan mata ini melalui lisan Rasul-Nya yang mulia .

JIHAD AKBAR DI ERA MODERNISASI

oleh:
H. CARIDIN, S.Pd, M.Si
KETUA YAYASAN HIDAYATUL MUJAHIDIN INDRAMAYU

     Sejahtera   merupakan tujuan   dari kehidupan, untuk mencapai hidup sejahtera perlu  upaya yang sangat maksimal, pencapaian kesejahteraan tergantung pada upaya pribadinya, sehingga kesejahteraan tidak bisa diukur dan dibandingkan dengan orang lain. Tingkat kesejahteraan sifatnya relatif sehingga pencapaian kesejahteraan bagi diri seseorang akan berbeda dengan kesejahteraaan  yang dirasakan orang lain. Kesejahteraan akan dirasakan dengan ukuran  bilamana batin merasa bahagia, nyaman dan cukup.  Wujud dari pencapaian kesejahteraan ini dapat dilihat   dari keseimbangan antara harapan dengan kemampuan,  hal semacam ini merupakan  standarisasi dalam pencapaian kesejahteraan. Pemahaman akan adanya perwujudan rasa sejahtera  akan tumbuh dari diri pribadi yang mampu mencerna dan memahami rasa syukur. Untuk memenuhi  tingkat ketercapaian ini  perlu ada keseimbangan  antara kebutuhan dunia yang menitik beratkan kepada kebutuhan lahiriah yang bersifat kebutuhan materi dengan kebutuhan batin yang bersifat kebutuhan rohani. Keseimbangan kesejahteraan disamping tumbuh dari pribadi, juga diwujudkan antara pribadi dan lingkungan.
     Untuk menumbuhkan rasa sejahtera,  kita harus mampu bersyukur. Rasa syukur merupakan ungkapan

Minggu, 26 Mei 2013

:- Diantara amalan yang dicintai Allah -::

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:” Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:“ Amalan apa yang paling dicintai Allah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Shalat pada waktunya.” Saya bertanya lagi: “Kemudian apa ?” Beliau menjawab:“ Berbakti kepada kedua orang tua.” Saya bertanya lagi:“ Kemudian apa ?” Beliau menjawab:“ Jihad di jalan Allah.” Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:“ Rasulullah menyampaikan ketiganya kepada saya, jika saya menambah pertanyaan tentangnya, niscaya beliau menjawabnya”. (Muttafaq ‘Alaih).

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan mengamalkannya. Aamiin.

-Mari terus berbagi KEBAIKAN-
Bagikan/Share, Semoga menjadi KEBAIKAN Anda.
================================
Rekomendasi untuk sahabat: Dapatkan buku-buku Islami pilihan, beragam tema penting utk muslim dan muslimah, buku Islami untuk anak, Novel Islami Kisah Nyata, Motivasi Islami, perpustakaan mini Islami, Al-Qur'an terjemah dll.

Kunjungi dan Like FP Belanja Murah dan Halal.

Sahabat mau lihat buku-buku bagus ? very recommended.

Cek Album fotonya di sini : https://www.facebook.com/murahdanhalal.

Mari terus Belajar Al-Quran Dan Hadist.
*Semoga Bermanfaat*

Minggu, 17 Maret 2013

Keturunan Nabi Muhammad SAW


Mengenal dan berfatihah serta sSholawat kepada Keluarga baginda Nabi Muhammad SAW adalah hal yang sangat terpuji dan sangat dianjurkan, Namun tidak semua orang tahu berapa anak cucu Nabi bahkan ada yang sama sekali tidak mengetahuinya, terus bagaimana, ngakunya Islam sedang pembawa Islam tidak tahu, terkadang juga ada yang hanya tahu nama anak cucu Nabi s.a.w. adalah Saidatina Fatimah, Saidina Hasan dan Saidina Husin saja kerana kebiasaannya hanya mereka saja yang sering ditonjol-tonjolkan dalam catatan-catatan sejarah. Maka siapa pula yang dimaksudkan dalam selawat yang kita sebut setiap hari:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Ya Allah, Berilah rahmat ke atas Muhammad dan keluarga Muhammad

Jadi, siapakah keluarga Nabi Muhammad s.a.w?
Berikut daftar anak cucu Nabi MUhammad SAW tentang keabsahannya Hanya Allah lah yang maha mengetahuinya.

Anak-anak lelaki Nabi s.a.w.:

  1. Qasim
  2. `Abdullah
  3. Toyyib @ Tohir (Sebahagian ulama` mengatakan Toyyib @ Tohir bukan orang yang berbeza tetapi gelaran kepada `Abdullah)
  4. Ibrahim


Qasim, `Abdullah dan toyyib @ Tohir adalah anak Nabi s.a.w. dengan Saidatina Khadijah manakala Ibrahim adalah anak baginda dengan Mariah al-Qibtiyyah, beliau juga meninggal semasa masih kecil iaitu semasa berumur 16 bulan


Anak-anak perempuan Nabi s.a.w.:

  1. Zainab (isteri kepada Abul `Ash bin ar-Rabi`)
  2. Ruqayyah (isteri kepada Utsman bin `Affan)
  3. Fatimah (isteri kepada `Ali bin Abi Talib)
  4. Ummu Kultsum (juga kemudianya menjadi isteri kepada Utsman bin `Affan)

Semua cucu-cucu Rasulullah s.a.w. adalah keturunan dari anak-anak perempuan baginda s.a.w., kerana

Pentingnya Pendidikan Islam


I. Pendahuluan
Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk mengenalkan Islam ini diutus Rasulullah SAW. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu selam kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. 
Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seisinya.
Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi Allah maupun manusia. (QS. Al Mujadilah (58) : 11)
Bahkan syaithan kewalahan terhadap orang muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, ia tidak mudah terpedaya oleh tipu muslihat syaithan.
Muadz bin Jabal ra. berkata: “Andaikata orang yang beakal itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari dosa tersebut namun sebaliknya, andaikata orang bodoh itu mempunyai kebaikan dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya ia cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun hanya seberat biji sawi.”

Rabu, 06 Maret 2013

Ahlan Wa Sahlan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Alhamdulillahirobbil alamiin,...
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala ni'mat dan hidayahNya. Akhirnya kami dapat mewujudkan cita-cita untuk beribadah membangun bangsa tercinta melalui pendidikan yang Insha Allah akan dapat diselenggarakan melalui Madrasah Tsanawiyah " Hidayatul Mujahidin ".

Nama "Hidayatul Mujahidin" terdiri dari dua suku kata Hidayah (Petunjuk) dan Mujahidin (orang-orang yang berjuang dijalan Allah SWT), jadi secara garis besar Hidyatul Mujahidin bermakna, petunjuk bagi orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT dalam bidang pendidikan. sebagai mana pendidikan merupakan komponen penting dalam membangun generasi penerus negeri ini. Semoga niat tulus kami mendapat ridho ALLAH SWT, dan diterima oleh masyarakat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Popular Posts

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU